Selasa, 11 Februari 2014

Pembentukan BPUPKI dan PPKI



A.                                                                   
a.   Pembentukan BPUPKI

Keadaan jepang mulai terdesak, dimana jepang selalu menderita kekalahan dalam perang Asia-pasifik.
Menghadapi situasi seperti ini, pemerintah jepang melalui Letnan Jendera Kumakici Harada berjanji akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Pada tanggal 1 maret 1945, dibentuklah Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokoritsu Junbi Cosakai.
Ketua BPUPKI adalah dr. K.R.T Radjiman Wediodiningrat. Tujuan dibentuknya BPUPKI adalah mempelajari hal-hal penting dalam pembentukan Negara Indonesia Merdeka
Pada sidang BPUPKI I (29 Mei-1Juni 1945), membahas tentang rumusan dasar Negara untuk Indonesia merdeka.
Pada persidangan ini Mr. Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno mengemukakan berbagai idenya mengenai dasar Negara yang akan di gunakan.
1.  Mr. Mohammad Yamin
>Peri Kebangsaan
>Peri kemanusiaan
>Peri ketuhanan
>Peri kerakyatan
>Kesejahteraan masyarakat
2.  Mr. Soepomo
>Persatuan
>Kekeluargaan
>Keseimbangan Lahir dan Batin
>Musyawarah
>Keadilan rakyat
3.  Ir. Soekarno
>Kebangsaan Indonesia
>Internasionalisme atau perikemanusiaan
>Mufakat atau Demokreasi
>Kesejahteraan social
>Ketuhanan Yang Maha ESa

Dalam sidang BPUPKI tidak menghasilkan keputusan. Untuk itu dibentuk panitia kecil atau panitia Sembilan untuk menyusun rumusan dasar. Tokoh nasional tergabung dalam panitia kecil,yaitu:
1.  Ir. Soekarno
2.  Drs. Moh. Hatta
3.  Mr. A. A. Maramis   
4.  Abikusno cokrosuyoso
5.  Abdul Kahar Muzakir
6.  Haji Agus Salim
7.  Mr. Ahmad Subarjo
8.  K.H.Wahid Hasyim
9.  Mr. Muh Yamin
Akhirnya, Panitia Sembilan berhasil merumuskan maksud dan tujuan Negara yang dikenal dengan nama Jakarta Charter atau Piagam Jakarta.



Isi Piagam Jakarta :
1.  Ketuhanan dan dengan mewajibkan menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.
2.  Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.  Persatuan Indonesia
4.  Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan / perwakilan.
5.  Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sidang BPUPKI II (10-17 juli 1945) membahas tentang rencana dasar undang-undangan, termasukpembukaan oleh Panitia Perancang Undang-Undang Dasar yang di ketuai oleh Ir. Soekarno.


b.  Pembentukan PPKI
Pada 7 agustus 1945, BPUPKI dibubarkan dan diganti dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai.
PPKI dipimpin oleh Ir. Soekarno, wakilnya Drs. Moh . Hatta, dan penasihatnya Ahmad Subarjo.
Pancasila sebagai dasar Negara yang resmi adalah rumusan yang disahkan PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 berbunyi sebagai berikut:
1.  Ketuhanan Yang Maha Esa
2.  Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.  Persatuan Indonesia
4.  Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksannan / perwakilan
5.  Keadilan social bagi seluruh bangsa Indonesia

B.                                                                        PERISTIWA RENGASDENGKLOK

Pada tanggal 14 Agustus 1945, jepang menyerah tanpa debab dengan sekutu.
Sultan Syahrir yang mendengar kekalahan jepang, segera mendesak Bung Karno agar memproklamasikan kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu janji jepang. Namun, Bung Karno menolak dengan alasan belum dibahas dengan anggota PPKI lainnya.
Setelah mendengar kalahnya jepang kepasa sekutu, bangsa Indonesia mempersiapkan diri untuk merdeka.
Perundingan-perundingan antara golanga muda dengan tua sering terjadi perbedaan pendapat maka terjadilah peristiwa Rengasdengklok.
Golongan muda, antara lain Chariul Saleh, Sultan Syahrir, dan Soekarni. Golongan tua, antara lain Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Subarjo.
Golongan muda meminta agar Soekarno dan Hatta  memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus 1945. Mereka ternyata gagal meyakinkan Soekarno dan Hatta..
Golongan muda mengadakan rapat lagi.  Dalam rapat itu golongan muda memutuskan untuk “mengasingkan” Soekarno dan Hatta ke luar kota. Tujuannya agar kedua tokoh ini terbebas dari pengaruh Jepang dan golongan tua.
Pada tanggal 16 Agustus 1945, mereka menculik Soekarno dan Hatta membawanya ke Rengasdengklok, Karawang.
Sementara itu di Jakarta, pertemuan  antara Mr. Ahmad Subarjo (golongan tua), Wikana (golongan muda), dan Yusuf Konto (PETA) mencapai kata sepakat untuk membawa kembali Bung Karno dan Bung Hatta ke Jakarta dan Proklamasi kemerdekaan akan diumumkan secepat mungkin di Jakarta.
Mr. Ahmad Subarjo member jaminan kepada Golongan muda bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan di lakukan Tanggal 17 Agustus 1945. Selambat-lambatnya pukul 12.00 WIB.


C.                                                                       Kronologi Proklamasi Kemerdekaan  Indonesia
Rombongan Soekarno Tiba di Jakarta pada tanggal 16 Agustus 1945 dan mereka menuju ke rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 jakarta untuk merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Tokoh-tokoh yang hadir, yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Subarjo, Sukarni, Sayuti Melik, B.M Diah, dan Sudiro.
Penulis dan perumus naskah proklamasi adalah Ir. Soekarno dan didampingi oleh Moh. Hatta serta ahmad Subarjo yang menyumbang pikiran dalam penyusunan naskah proklamasi
Teks proklamasi akhirnya di diprokamirkan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta
Naskah teks proklamasi asli ditulis oleh Bung Karno, kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
Tokoh yang berperan sebagai pengibar Bendera Sang Saka Merah Putih, yaitu S. Suhud, Latif Hendraningrat, dan Tri Murti.

D.                                                                       PENYEBARAN BERITA PROKLAMASI
Naskah proklamasi yang telah dirumuskan pada tanggal 17 Agustus 1945, berhasil diselundupkan ke kantor pusat pemerintahan Jepang, Domei
Namun, pimpinan tentara jepang segera meralat berita proklamasi dan menutup kantor berita  Domei. Namun para pemuda mempunyai inisiatif dengan membuat pemancar baru untuk menyebarkan berita proklamasi.
Berita proklamasi juga disebarkan melalui beberapa surat kabar, diantaranya surat kabar, di antara Harian Suara Asia di Surabaya dan Cahaya di Bandung .

E.                                                                        PROSES TERBENTUKNYA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
a.  Pembentukan Kelengkapan Pemerintahan
Pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan sidang yang mengahsilkan keputusan penting, yaitu:
1.  Mengesahkan dan menetapkan UUD 1945
2.  Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Moh. Hatta menjadi wakil Presiden
3.  Presiaden untuk sementara waktu akan dibantu oleh sebuah komite nasional

b. Pembentukan Komite Nasional Indonesia (KNIP)
Pada tanggal 22 Agustus 1945, PPKI kembali mengadakan sidang dengan membahas tentang pembentukan Komite Nasional dan Badan Keamanan Rakyat.
KNIP diresmikan pada tanggal 29 Agustus 1945.

c.   Pembentukan Alat Kelengkapan Keamanan Negara
PPKI membentuk panitia kecil untuk membahas alat kelengkapan Negara.
Hasil kerja panitia kecil selanjutnya dilaporkan pada sidang PPKI tangal 22 Agustus 1945. Keputusannya, membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) dengan tujuan memelihara banyak keselamatan masyarakat, serta merawat para korban perang.   


 



                                        












STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA TUMBUHAN

A.                AKAR
Akar tumbuhan merupakan struktur tumbuhan yang terdapat di dalam tanah. Akar sebagai tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke seluruh bagian tumbuhan. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan.
Coba amati sistem perakaran tumbuhan monokotil (misalnya rumput-rumputan) dan tumbuhan dikotil (misalnya tanaman cabe). Akar tumbuhan monokotil tersusun dalam sistem akar serabut, sedangkan akar tumbuhan dikotil tersusun dalam sistem akar tunggang.
http://wandylee.files.wordpress.com/2012/04/akar-monokotil-dan-dikotil1.jpg?w=300&h=257
(a) Akar tumbuhan monokotil (serabut)       (b) Akar tumbuhan dikotil (tunggang)
1.    Struktur Akar
Secara morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar. Sedangkan secara anatomi (struktur dalam) akar tersusun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.
1.1    Morfologi (struktur luar) akar.
Ukuran panjang akar tergantung pada jenis tumbuhan. Misalnya tumbuhan apel memiliki akar yang panjang. Selain itu panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi panjang akar misalnya porositas tanah, tersedianya air dan mineral dalam tanah, serta kelembapan tanah. Misalnya, tumbuhan yang hidup di gurun memiliki akar yang panjang.
Morfologi akar tersusun atas batang akar, ujung akar, tudung akar, dan rambut akar.

http://wandylee.files.wordpress.com/2012/04/struktur-luar-akar1.jpg?w=241&h=300
Morfologi (struktur luar) akar tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar, dan tudung akar.
Ujung akar merupakan titik tumbuh akar. Ujung akar terdiri dari jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri. Ujung akar dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Tudung akar berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan mekanis pada waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian luar tudung akar mengandung lendir.
Pada akar, terdapat rambut-rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar. Adanya rambut-rambut akar akan memperluas daerah penyerapan air dan mineral. Rambut-rambut akar hanya tumbuh dekat ujung akar dan umumnya relatif pendek. Bila akar tumbuh memanjang ke dalam tanah maka pada ujung akar yang lebih muda akan terbentuk rambut-rambut akar yang baru, sedangkan rambut akar yang lebih tua akan hancur dan mati.
1.2    Anatomi (struktur dalam) akar.
Bila akar tumbuhan dikotil maupun monokotil disayat melintang, kemudian diamati di bawah mikroskop akan tampak bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele (silinder pusat).
Epidermis akar (kulit luar). Epidermis akar merupakan lapisan luar akar. Epidermis akar terdiri dari selapis sel yang tersusun rapat. Dinding sel epidermis tipis dan mudah dilalui oleh air. Sel-sel epidermis akan bermodifikasi membentuk rambut-rambut akar.
Korteks akar (kulit pertama). Korteks akar terdiri dari beberapa lapis sel yang berdinding tipis. Di dalam korteks akar terdapat ruang-ruang antarsel. Ruang antarsel berperan dalam pertukaran gas. Korteks berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Endodermis akar. Endodermis akar terdiri dari selapis sel yang tebal. Bentuk dan sususan sel-sel endodermis berbeda dengan bentuk dan susunan sel-sel di sekitarnya. Oleh karena itu, batas korteks dengan endodermis terlihat jelas jika diamati di bawah mikroskop. Endodermis berperan sebagai pengatur jalannya larutan yang diserap dari tanah masuk ke silinder pusat.
Stele akar (silinder pusat). Stele pada akar tersusun atas perisikel (perikambium), xilem (pembuluh kayu), dan floem (pembuluh tapis). Perisikel merupakan lapisan terluar dari silinder pusat yang terdiri dari satu atau beberapa lapisan sel. Perisikel berfungsi dalam pertumbuhan sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Sedangkan xilem dan floem yang merupakan berkas pembuluh angkat terletak di sebelah dalam perisikel. Pada akar tumbuhan monokotil terdapat empulur, sedangkan pada akar tumbuhan dikotil tidak terdapat empulur.

2.    Fungsi Akar
Meskipun tumbuhan monokotil dan tumbuhan dikotil memiliki sistem perakaran yang berbeda, tetapi fungsi akar pada tumbuhan tersebut sama. Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai berikut :
·                     Untuk menyerap air dan garam-garam mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
·                     Untuk menunjang dan memperkokoh berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
·                     Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai alat bernapas, misalnya pada tumbuhan bakau.
·                     Pada beberapa jenis tumbuhan, akar berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan atau sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Misalnya, wortel memiliki akar tunggang yang membesar, berfungsi sebagai tempat menyimpan makanan. Pada tanaman sukun, dari bagian akar dapat tumbuh tunas yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.

B. BATANG
Batang merupakan bagian sistem tunas pada tumbuhan. Letaknya berada di atas tanah. Organ ini dikategorikan sebagai penghasil alat-alat lateral, misalnya daun, tunas, dan bunga. Pada bagian batang terdapat buku (node) atau tempat daun melekat dan ruas (internode), yaitu bagian batang yang letaknya di antara buku-buku.


Selain buku dan ruas, pada batang terdapat suatu tunas. Tunas yang terdapat pada sudut di antara daun dan batang dinamakan tunas aksiler. Tunas ini berpeluang menjadi cabang. Adapun bagian ujung batang terdapat tunas terminal. Perhatikan Gambar 1.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiId_Sggcd7Ihl1nNjqVAUM6B-XO28FTGxksZk0l_ehGoXxPpjSuvZ9ZqyzHPVpbJmpg5W0LcmbAT0RdQgofkgTawTCqgLBUZxMzIxY8Oeo2yAyMdcJmS4OA5FszNAmNh3M95dgDlJ7ojw/s320/Bagian-bagian+batang.gif
Gambar 1 Bagian-bagian batang

A. Fungsi Batang pada Tumbuhan

Secara umum, batang mempunyai beberapa fungsi berikut.
1) Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 1 )
2) Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkapan cahaya matahari. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 2 )
3) Tempat tumbuhnya organ-organ generatif. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 3 )
4) Efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran benih. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 4 )
5) Pada tumbuhan tertentu, sebagai tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya berupa umbi atau rimpang. ( Fungsi Batang pada Tumbuhan 5 )

B. Struktur Jaringan Batang Pada Tumbuhan
Secara umum struktur jaringan penyusun batang tumbuhan terdiri atas tiga bagian, yaitu epidermis, korteks, dan stele. Adapun struktur jaringan penyusun batang (dari luar ke dalam) beserta ciri-cirinya dijelaskan dalam  uraian berikut.

1) Epidermis batang Tumbuhan
– Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan primer.
– Aktivitas kambium gabus adalah melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut lentisel. Derivat epidermis antara lain sel silika dan sel gabus, misalnya pada batang tanaman tebu.
2) Korteks batang Tumbuhan
– Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis, banyak ruang antarsel.
– Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh.
– Sel-sel korteks sebelah dalam yang mengandung amilum disebut floeterma (sarung tepung ).
3) Stele (silinder pusat) batang Tumbuhan
 – Lapisan terluar disebut perisikel.
– Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhk71KsG_OW0eWbGEZa3zPRhUECZRkHq3kIznT5uKqnIk24db6A7cMO2YhADuMq5Xem6uavbVqFI_zUyrlpWF2XP6EpqzvS2gtaSkq7UIt0bjHF5IqflE00wEDG-XXR9c1wwLtGOH0BXoc/s1600/Batang+Tumbuhan.gif
Gambar 2 Jaringan pembuluh pada tanaman (a) monokotil dan (b) dikotil.


C. Struktur Jaringan luar Batang Tumbuhan
Perbedaan struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu memiliki daun-daun di sepanjang batangnya.

1) Batang tumbuhan herba
Batang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada, ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek. Bagian luar batang terdiri dari epidermis yang tipis dan tidak mengandung gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan di dalamnya dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Contoh: pacar air, jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.

2) Batang tumbuhan kayu
Batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang. Permukaan batang keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel berhubungan dengan bagian dalam batang dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang masih muda terdapat klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi hilang. Lapisan gabus terbentuk oleh kambium gabus. Adanya aktivitas kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang terdapat pada korteks dan epidermis. Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan kemampuan fotosintesis menjadi hilang.
C. DAUN
Daun terletak di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun merupakan modifikasi dari batang. Daun merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.

Daun memiliki bentuk dan ukuran tertentu sehingga dapat melakukan tugas penting, membuat makanan seefisien mungkin. Tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap dan teduh memiliki daun yang lebar agar dapat menangkap sinar matahari sebanyak mungkin. Di daerah yang banyak hujan, daun sering memiliki lapisan yang mengkilat dan tahan air. Beberapa daun memiliki duri untuk melindungi diri, sementara daun lainnya tebal dan kuat untuk bertahan di udara dingin.



1. Fungsi Daun
Secara umum fungsi daun sebagai berikut.
1) Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2) Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan gutasi.
3) Menyerap CO 2 dari udara.
4) Respirasi.

2. Struktur Jaringan Penyusun daun
Daun berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau. Daun ditopang oleh tangkai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun. Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh angkut. Struktur daun dibedakan atas struktur luar dan struktur dalam.

a) Struktur Jaringan luar Daun
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
– Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
– Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh09qAf_6cI_vcGO7mCNtU4qW7srYyWJJUsPcUoPaWu4WpJSUt98MmmNcRXKI7AgpIU9JOU3jO_0dxk63xi6DgIjsQpNC-o9skS0tuRTZntUt8w0VUOqt8YnChbpIEUixZ__RKE8d6mQaE/s1600/struktur+Luar+Daun.gif
Gambar 1. Struktur luar daun.

Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.

Pada lembaran permukaaan daun terdapat tulang atau urat daun. Tipe tulang daun ada empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,

Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.

b) Struktur Jaringan dalam Daun

1) Epidermis Daun
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata (mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai), ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah). Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan sel kipas. Bentuk epidermis dan stomata dapat Anda amati pada Gambar 2. dan 3.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhc1YYCTbpUsG2I6UTLaAV76HOQ-3HNGbc91kKsvxSU06oT4fEuxSJJj_XP9ZdP4PBb9CcYICMeW7M8fstV1mkJqHK6-IPwQ0c0qH81SXsVgqm4oeMWNHOm2PS-EkvvVa-ZwQSyI3b5kgA/s1600/Epidermis+dengan+stomata.gif
Gambar 2. Epidermis dengan stomata

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_OyRdjP9L2avWFlN1Rq_PD2RNf1GqtbAvYfMSDm5d5-kbIYv5XvKCKJNgbLyggqorpHDiNvKMxi3ah9__v7WQljV11g1Fv_3kJKk9TxkTHjCWL6Z38zt6aiXKhHWiI_4ETA1PxBKVIu4/s1600/Penampang+melintang+stomata.gif
Gambar 3.
Penampang melintang stomata



2) Mesofil Daun (Jaringan dasar)
Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun renggang dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan daun Dikotil, mesofil terdiferensiasi menjadi parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons (jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur, bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan tersusun renggang.

3) Berkas Pengangkut Daun
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat daun.

4) Jaringan Tambahan Daun
Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel kristal dan kelenjar.

Sekarang kita akan mempelajari perbedaan struktur jaringan penyusun daun Monokotil dan Dikotil tersebut dengan lebih rinci.

1) Struktur Jaringan Penyusun Daun Dikotil
Bentuk daun Dikotil bermacam-macam, bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau menjari. Struktur daun Dikotil dapat Anda amati pada Gambar 4.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj33QW_fvVD9GBM6wnXNq8nqP4xJvbfB3cDoYjf08daBPbfG7DMffKS4U3FgFomdZR1sAAPLVeBudWkwLxNCvO-WvOomfya6XFnUbZdrgHyX5pXqdsqFgzHDmw2Xrm1QrC2LpPhYtJNt7k/s1600/Struktur+jaringan+daun+dan+urat+daun+tumbuhan+Dikotil.gif
Gambar 4.
Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dikotil


Adapun macam jaringan daun Dikotil, letak, fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan dalam Tabel 1 berikut
Tabel 1. Jaringan Penyusun Daun Dikotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
No
Jaringan
Letak
Fungsi
Ciri - Ciri
a)
Epidermis
Menyusun lapisan permukaan
atas dan bawah daun.
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan.
– Menjaga bentuk daun agar
 tetap.
Terdiri dari satu lapis sel kecuali
tanaman Ficus (tanaman karet).
b)
Kutikula
Melapisi permukaan
atas dan bawah daun.
Zat kutin pada kutikula
mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
Penebalan dari zat kutin.
c)

Stomata
Melapisi permukaan
atas dan bawah daun
– Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara.
– Sel penjaga sebagai pengatur
membuka dan
menutupnya stomata.
Mulut daun pada epidermis
dengan dua sel penutup
d)
Rambut dan
kelenjar
Permukaan atas dan
bawah daun.
Alat pengeluaran.
Alat tambahan pada epidermis
e)
Mesofil
Di antara lapisan epidermis
atas dan
bawah.
Tempat berlangsungnya
fotosintesis.
– Terdiri dari sel parenkim,
banyak ruang antarsel.
– Kebanyakan berdiferensiasi
menjadi palisade (jaringan
tiang) dan spons (jaringan
bunga karang).
– Sel-sel jaringan tiang berbentuk
silinder, tersusun rapat,
dan mengandung klorofil.
– Sel-sel jaringan bunga karang
bentuknya tidak teratur, bercabang-
cabang dan berisi
kloroplas, susunannya renggang.
f)
Urat daun
Pada helai daun.
Transportasi zat.
Menyirip atau menjari.



2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monokotil
Daun Monokotil berbentuk seperti pita dan pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus batang, serta urat daunnya sejajar. Struktur daun Monokotil dapat Anda amati pada Gambar 5.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi17Gddmae1dWc65ISlqDBEVktrrkejNGAqm6OIFOnYraYDhp6So5VfCJiMVVtgS5kTbPUkZijMHIVfN6i98cxnJnZv2oYr-4mZ2kBsim3FuTLpIfd7KGdehpXUJvXAIOQ2VikZqN0RyVQ/s1600/Struktur+jaringan+daun+dan+urat+daun+Monokotil.gif
Gambar 5. Struktur jaringan daun dan urat daun Monokotil

Adapun macam, letak, fungsi, dan ciri-ciri jaringan penyusun daun Monokotil, dijelaskan dalam Tabel 2. berikut.

Tabel 2. Jaringan Penyusun Daun Monokotil Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
No
Jaringan
Letak
Fungsi
Ciri - Ciri
a)
Epidermis
dan
kutikula
Lapisan permukaan atas
dan bawah daun.
– Melindungi lapisan sel di
bagian dalam dari kekeringan.
– Mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
Terdiri dari satu sel dengan penebalan
dari zat kutin.
b)
Stomata
Berderet di antara urat
daun.
Sebagai jalan masuk dan
keluarnya udara.
Mulut daun dengan dua sel penutup.
c)
Mesofil
Pada cekungan di
antara urat daun.
Membuat zat makanan melalui
fotosintesis.
Tidak mengalami diferensiasi, bentuknya
seragam kecuali mesofil berkas
pengangkut lebih besar, kloroplasnya
lebih sedikit, dindingnya lebih tebal.
d)
Urat daun
Pada helai daun.
Transportasi zat.
Sejajar.


D. BUNGA
http://kvhs.nbed.nb.ca/gallant/biology/flower_anatomy.jpg


Bunga merupakan organ yang penting bagi tumbuhan karena dalam bunga terdapat alat-alat perkembangbiakan. Bunga merupakan ujung cabang yang mengalami perubahan. Jika dilihat, bunga mempunyai beraneka ragam bentuk dan warna. Tetapi setiap jenis bunga memiliki struktur dasar yang sama. Bila diamati, bunga yang lengkap memiliki bagian-bagian  antara lain kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan, putik.
1. Kelopak Bunga (Calix)
Kelopak bunga merupakan bagian terluar dari bunga. Biasanya bewarna hijau dan fungsinya adalah untuk melindungi kuncup bunga.
2. Benang Sari (Stamen)
Benang sari merupakan organ perkembangbiakan jantan pada tumbuhan. Letak benang sari umumnya mengelilingi putik. benang sari penghasil sel kelamin jantan. Bagian-bagian pada benang sari antara lain tangkai sari (filamen), kotak sari (antera), serbuk sari (polen).

3. Putik (Pistillum)
Putik terletak pada bagian tengah bunga. Putik merupakan alat perkembangbiakan betina karena menghasilkan sel telur. Bagian-bagian putik antara lain kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan, bakal buah (ovarium). Di dalam ovarium terdapat bakal biji (ovulum) dan didalam ovulum terdapat sel telur.
Tidak semua bunga memiliki bagian-bagian yang lengkap. Bunga yang lengkap adalah bunga yang memiliki bagian-bagian yaitu kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Sedangkan bunga yang tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu atau lebih dari bagian-bagian bunga tersebut. Bunga yang tidak memiliki putik disebut bunga jantan dan bunga yang tidak memiliki benang sari adalah bunga betina sedangkan bunga yang memiliki putik dan benang sari dalam satu bunga adalah bunga hermafrodit.

E. BUAH DAN BIJI
Buah dan Biji - Apabila serbuk sari dan putik telah masak dan terjadi penyerbukan yang diikuti pembuahan maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah. Sementara itu, bakal biji yang terdapat dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji. Bagian bunga yang dapat berkembang dan ikut menyusun buah sebagai berikut.


a. Daun pelindung, misalnya klobot pada tanaman jagung.
b. Daun kelopak, misalnya pada tanaman terong.
c. Tangkai putik, misalnya pada buah jagung.
d. Kepala putik, misalnya pada buah manggis.
e. Tangkai bunga, misalnya pada jambu monyet.
f. Perhiasan bunga, misalnya pada nangka.
g. Dasar bunga, misalnya pada tanaman elo.

Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji ini merupakan alat perkembangbiakan utama, karena biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). Melalui biji ini tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya.

Pada umumnya biji terdiri atas bagian-bagian seperti berikut.
a. Kulit biji
b. Tali pusar
c. Inti biji atau isi biji
Kulit biji merupakan bagian terluar biji dan berasal dari selaput bakal biji. Pada umumnya, kulit biji dari tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan sebagai berikut.

a. Lapisan kulit luar (testa).
Lapisan ini mempunyai sifat yang bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti kulit, dan ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna dan gambaran yang berbeda-beda misalnya merah, biru, pirang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, dan ada pula yang mempunyai bentuk keriput.

b. Lapisan kulit dalam (tegmen).
Biasanya tipis seperti selaput, disebut juga dengan kulit ari. Pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), kulit biji terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.
a. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi kuning, dan akhirnya merah.
b. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras, dan berkayu.
c. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan seringkali melekat erat pada inti.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhCoTJwS1BXOPHDwXQq2SvxuzIjaECkG-49XDnCk5K0UR2i8tO6MAIUXn3GWsDcXMvc1WDsgCPYEqFlyazsiZO2OxOlP7tymHhSXRd4U8ASGt2WK663czHFyCG26vn4nP-wJdDhqNgB7Zg/s1600/Bagian-bagian+biji.gif
Gambar 1. Bagian-bagian biji

Bagian lain dari biji adalah tali pusar. Tali pusar disebut juga tangkai biji. Setelah biji masak, biji akan terlepas dari tali pusarnya (tangkai biji), dan pada bijinya hanya tampak bekasnya yang dikenal sebagai pusar biji. Perhatikan Gambar 1. Bagian lain dari biji adalah inti biji. Inti biji adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya. Oleh sebab itu, inti biji juga dapat dinamakan isi biji. Inti biji terdiri atas lembaga yang merupakan calon individu baru dan putih lembaga (albumen). Putih lembaga merupakan jaringan berisi makanan cadangan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru (kecambah), sebelum dapat mencari makanan sendiri.